Koperasi
di Indonesia dan Contoh Koperasi Sukses
(Koperasi
Peternakan Bandung Selatan)
Koperasi Indonesia merupakan suatu
wadah untuk menyusun perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong-royongan, yang merupakan ciri
khas dari tata kehidupan bangsa Indonesia dan tidak memandang golongan, aliran,
maupun kepercayaan. Koperasi Indonesia juga bisa dikatakan sebagai organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang atau badan-badan
hukum koperasi. Seperti yang kita tahu, koperasi di Indonesia dimulai pada
tanggal 12 Juli 1947 dimana pada saat itu diadakan kongres koperasi yang
pertama. Kongres tersebut berlangsung di Tasikmalaya, sehingga tanggal tersebut
ditetapkan sebagai hari Koperasi Indonesia. Koperasi yang terus berkembang kini
menjadi roda penggerak perekonomian warga di berbagai bidang.
Bung
Hatta (Burhanuddin Abdullah : 2006) Mengemukakan bahwa “koperasi adalah sebuah
lembaga swadaya, self-help, bagi lapisan masyarakat yang lemah atau rakyat
kecil untuk bisa mengendalikan pasar". Sebuah gagasan yang menempatkan koperasi
sebagai institusi yang mampu menjadi saka guru (pilar) perekonomian bangsa.
Gagasan ini juga tertuang dalam semagat para pendiri bangsa yang dimuat dalam
konstitusi. Di Indonesia koperasi memiliki posisi yang kuat, yaitu pada pasal
33 UUD 1945. Gagasan koperasi di Indonesia sudah ada sejak abad 19.
Koperasi Peternakan Bandung Selatan
adalah koperasi yang telah lama terbentuk dan terus membantu masyarakat dalam
usaha yang mereka geluti. Koperasi ini lebih dikenal dengan nama KPBS
Pengalengan. KPBS Pengalengan merupakan salah satu contoh koperasi sukses yang
ada di Indonesia. Kawasan Pengalengan yang dikelilingi gunung dan berada pada
ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan air laut merupakan kawasan yang
sangat ideal untuk perkembangan usaha sapi perah. Dengan dilatarbelakangi oleh
keinginan para peternak sapi perah agar mampu berjuang bersama mengelola dan
menjual produk susu segar yang sebelumnya dimonopoli oleh para kolektor
(tengkulak) susu maka didirikanlah koperasi ini.
Pada tanggal 1 April 1969 ditetapkan
secara resmi sebagai tanggal berdirinya Koperasi Peternakan Bandung Selatan.
KPBS Pengalengan dapat bertahan dan bahkan berkembang ditengah berbagai persoalan
bangsa. Untuk menjalankan Sunnatulloh “Hijrah” dengan melakukan “perubahan”
kearah yang lebih baik, Rapat Anggota Tahunan, tahun buku 2005 memberikan
amanah untuk melakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga. Hal
ini dimaksudkan agar KPBS Pengalengan mampu mengahadapi tantangan perubahan
zaman dengan tetap menjalankan misi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Masyarakat maupun anggota menjadikan KPBS Pengalengan sebagai alat
perjuangan mengangkat derajat kehidupan ekonomi, nilai-nilai moral dan agama.
Pada Rapat Anggota Tahunan 1976 dan
1977 memutuskan untuk mendirikan Milk Treatment. Kemitraan dengan PT. Ultra
Jaya membangun Milk Treatment (MT) dengan jangka waktu pembayaran 5 tahun
dengan angsuran saham anggota sebesar Rp. 25/liter. Tanggal 1 Januari 1979
dimulai pembangunan dan diresmikan tanggal 16 Juli 1979 oleh Mentri Muda Urusan
Koperasi. Juli 1983 angsuran dapat dilunasi. Tahun 1988 pemerintah memberikan
bantuan kredit sapi perah dari New Zealand, Australia dan Amerika. Kredit sapi
tersebut yang direncanakan 7 tahun dapat dilunasi 5 tahun. Dan pada tahun 1997
merintis pemasaran ke konsumen langsung berupa susu pasteurisasi dalam kemasan
“Cup dan Bantal” dengan merk “KPBS Pengalengan”.
Tidak hanya KPBS Pengalengan saja
yang menjadi koperasi sukses di Indonesia. Koperasi Sejahtera Bersama yang
terletak di Bogor, Jawa Barat salah satunya. Koperasi Sejahtera Bersama
dipimpin oleh Iwan Setiadi sejak tahun 2004. Koperasi ini beranggotakan 20
orang. Pada awalnya Koperasi Sejahtera Bersama hanya terfokus pada unit sismpan
pinjam saja. Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan
anggota, Koperasi Sejahtera Bersama mulai merambah ke bidang lain. Bidang yang
dijalani koperasi tersebut yaitu, membuka usaha ritel yang diberi nama SB Mart.
Daftar Pustaka :
Dewi Rossalia, M.Pd. dkk , BIG BOOK
SBMPTN SOSHUM 2016.
http://www.kpbs.co.id/.
Di unduh tanggal 01 Januari 2016.
http://www.kerjausaha.com/2015/04/kisah-kisah-sukses-koperasi-di-indonesia.html.
Di unduh tanggal 01 Januari 2016.
Burhanuddin Abdullah. 2006. Menanti
Kemakmuran negri : kumpulan esai tentang pembanguan sosial ekonomi Indonesia. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.