Sistem Perekonomian China
A. Arti Sistem
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
B.
Perkembangan
Sistem Perekonomian Pada Umumnya
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara
dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan
dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian
terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian
pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran
dan permintaan.
Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama
perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem
yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi.
Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh. Uni Soviet
dan banyak negara Eropa Timur
lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini,
hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC
yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur
faktor produksi. China, misalnya, mulai
melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor
produksinya sendiri.
Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu
sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang
pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah
tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen,
produsen, dan keduanya.
Perekonomian pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan
(dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan
harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Perekonomian pasar campuran
Perekonomian pasar campuran
atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian
pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini
yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan
negara seperti Amerika
Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika
Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah
umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula
dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status
perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN CHINA
Ekonomi Republik
Rakyat China ialah ekonomi kedua terbesar di dunia
mengikut KDNK
sama ada dari segi nominal maupun PPP selepas Amerika Syarikat. Ia merupakan ekonomi utama
dunia yang pesat berkembang,
dengan purata pertumbuhan ekonomi 10% untuk 30 tahun yang lepas.
China juga merupakan pengeksport terbesar dan pengimport kedua terbesar barangan di dunia. Enam rakan
dagangan utamanya (A.S., Jepun, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Jerman)
membentuk lebih 50% daripada jumlah perdagangan antarabangsa China.
China dari dahulu memang
sangat terkenal dengan istilah Negara komunis, Negara yang semua
perekonomiaanya diatur oleh Negara dan warga Negara yang menentangnya akan
dihukum jadi tidak boleh ada salah satu warganya yang menentang kebijaksanaan
yang dikeluarkan oleh pemerintahannya. China juga membungkam atau mengekang
pers di negaranya sendiri. Organisasi Reporters Sans Frontieres (RSF) yang
berkedudukan di Paris pada 4 Januari 2006 silam juga melaporkan bahwa kasus
penahanan terhadap wartawan sepanjang tahun 2005 paling banyak terjadi di
China. (Kompas, 5 Januari 2006). Data yang dikumpulkan organisasi reporter
lintas negara itu menunjukan sampai 1 Januari 2006 lalu, jumlah wartawan yang
ditahan di negara komunis itu sebanyak 32 orang. Di sini media diberi pengawasn
yang ketat. Pembredelan dan penyitaan terhadap media juga biasa
dilakukan. Tetapi sekarang china merubah sistem perokonomiannya kearah yang
lebih baik lagi, tidak ada lagi pengekangan terhadap pers, memberi kebebasan
kepada warga Negara untuk mengatur perekonomiaanya sendiri. menambah kuasa
pegawai tempatan dan pengurus kilang dalam industri, dan membenarkan pelbagai
pengusahawanan dalam servis dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi kepada
perdagangan dan pelaburan luar. Kawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini
telah mewujudkan penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis kepada sistem
ekonomi campuran komunis dan kapitalisme.
Pada beberapa tahun terakhir
China telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas penyempurnaan sistem
ekonomi pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi dimana kepemilikan publik
merupakan arus utama, sebagai bukti bahwa antara tahun 1989 sampai 2001, jumlah
perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah menjadi 46.800. Sedangkan jumlah
perusahaan swasta meledak dari 90.000 buah menjadi lebih dari 2 juta buah. Hal
ini sesuai dengan tuntutan mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota
dan desa, perkembangan regional, perkembangan sosial dan ekonomi, perkembangan
harmonis antara manusia dan alam, serta perkembangan di dalam negari dan
keterbukaan terhadap dunia luar, mengembangkan peranan dasar pasar dalam
alokasi sumber daya, meningkatkan vitalitas dan daya saing perusahaan, menyempurnakan
pengontrolan makro negara, menyempurnakan fungsi pemerintah di bidang
pengelolaan sosial dan layanan umum, dan memberikan jaminn sistem yang kuat
kepada pembangunan masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh.
Kemudian china berusaha
menyempurnakan sistem pokok ekonomi di mana ekonomi milik negara merupakan
bagian utama dan ekonomi multi kepemilikan berkembang bersama, mendirikan
sistem yang menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi dualis antara kota
dan desa, membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan harmonis ekonomi
regional, membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka dan bersaing
secara tertib, menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem pengelolaan
administrasi dan sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem penempatan kerja,
distribusi pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan mekanisme yang
mendorong perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial. Dengan
adanya data seperti diatas maka china dapat digolongkan ke dalam Negara yang
juga menganut sistem perekonomian sosialis.
Dan ini sangat memberi
pengaruh terhadap perekonomian china sampai- sampai amerika serikat yang
notabene adalah Negara adidaya tidak berdaya menghadapi perekonomian china yang
memiliki nilai kemajuan ekonomi sangat pesat berkat sistem ekonomi yang mereka
anut, sebenernya kita harusnya belajar dari china bukan malah belajar dari
amerika serikat yang sekarang ini sedang mengalami krisis hebat.
Sekarang China juga sedang membuka pasar ekonomi bebas, yang artinya mereka
membuka perekonomian untuk siapapun demi tercapainya kesehjahteraan bagi
masyarakatnya. Pasar bebas sendiri merupakan ciri dari system ekonomi
liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem ekonomi china adalah sistem ekonomi
campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme.
* China Modern Economy
1. Perkembangan Ekonomi China di abad 21.
Reformasi China yang dimulai pada tahun 1978 telah membuat
pertumbuhan investasi, konsumsi, dan standar hidup di China mengalami
peningkatan yang signifikan. Namun, masih banyak orang China yang belum dapat
menikmati hasil dari perkembangan perekonomian. Perekonomian China sebenarnya
belum sepenuhnya bebas karena pemerintah yang berkuasa saat ini yaitu Partai
Komunis China masih turun secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonominya
dengan beberapa perusahaan milik pemerintah China. Misalnya pada saat krisis
2008-2009, pemerintah secara hati-hati bertindak langsung dalam menangani
krisis di China, sehingga China dapat tumbuh positif pada saat itu. Dengan
kombinasi mekanisme pasar dan peran pemerintah yang tepat membuat perekonomian
China dapat terhindar dari krisis 2008-2009
Perekonomian China telah mengalami perkembangan pesat
seiring dengan perekonomian yang menjadi lebih terbuka yang dipelopori oleh Deng
Xiaoping. Berdasarkan data dari Wikipedia, pada tahun 2010 Republik Rakyat
China atau RRC telah menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia
dari segi GDP dan keseimbangan belanja setelah Amerika Serikat. Dengan demikian
China secara perlahan telah menggeser posisi Jerman di peringkat ketiga dan
Jepang di peringkat kedua.
Pesatnya perkembangan ekonomi China ditopang dengan
pertumbuhan ekonomi nya yang merupakan tertingi di dunia dengan pertumbuhan
rata-rata 10% dalam 30 tahun terakhir. Selain itu, China juga merupakan negara
kreditur terbesar di dunia dan memiliki kira-kira 20,8% dari kepemilikan asing
obligasi pemerintah Amerika Serikat. Dan banyak lembaga internasional seperti
IMF, World Bank, dan Standard Chartered Bank yang memprediksi perekonomian
China akan menyamai Amerika Serikat pada tahun 2020.
2. Permasalahan Perekonomian Di China
·
Kepemilikan Pemerintah Masih
Mendominasi
Hampir semua lembaga keuangan di China dimiliki oleh negara
dan sekitar 98% aset perbankan merupakan milik pemerintah. Di tahun 2012,
perusahaan miliki pemerintah (BUMN) menjadi tulang punggung ekonomi di China
yang memproduksi lebih dari 50% barang dan jasa dan memperkerjakan setengah
dari jumlah tenaga kerja di China. Perusahaan milik pemerintah yang terbesar
adalah State Grid Corporation of China dan China National Petroleum
Corporation and Sinopec. Sedangkan ditahun 2011, 35% aktivitas bisnis dan
43% keuntungan yang dikuasai oleh perusahaan milik pemerintah China. Sehingga The
New York Times mengkritik bahwa perusahaan milik pemerintah telah melakukan
korupsi dan kolusi oleh pihak keluarga yang memperkaya diri mereka.
·
Ketimpangan Pembangunan Regional
Ketimpangan pembangunan di China terjadi antara regional
bagian Barat (Tibet) dan regional Timur (Pantai Timur China). Hal ini terjadi
karena ketidakseimbangan perekembangan sitem transportasi di China, perbedaan
sumber daya alam dan manusia disetiap daerah, dan perbedaan infrastruktur
industri menjadi penyebab signifikan perbedaan perekonomian di China.
Pemerintah lebih cenderung memperhatikan daerah pantai timur China dibandingkan
daratan China disebelah barat. Sehingga pemerintah China saat ini telah fokus
pada pengembangan 3 proyek yang menghubungkan antara China Timur dan China
Barat. Ketiga proyek tersebut adalah the West-to-East Electricity
Transmission, the West-to-East Gas Transmission, dan the South-North Water
Transfer Project.
·
Kemiskinan
Golongan kelas menengah di China memang semakin meningkat.
Namun, sekitar 75 juta orang yang umumnya tinggal di pedesaan masih hidup dalam
kemiskinan dengan penghasilan 31 sen perhari. Peningkatan golongan kelas
menengah yang mendapatkan keuntungan lebih sebenarnya dapat menyebabkan
disparitas antara yang kaya dan yang miskin. Sekitar 50% pajak individu
dimanfaatkan hanya pada kalangan tertentu dan parahnya lagi, sekitar 80%
perusahaan privat menghindar untuk membayar pajak.
Selain itu, jumlah penduduk yang semakin meningkat di China
menyebabkan mencari pekerjaan di China bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk
bekerja diladang-ladang pertanian juga sangat susah karena strutur tanah di
China kurang subur untuk bertani. Sehingga banyak orang pedesan yang melakukan
urbanisasi ke kota dan meninggalkan lahan-lahan pertaniananya. Dan akhirnya
kesejahteraan di pedesaan semakin tertinggal dengan daerah perkotaan.
·
Kerusakan Lingkungan
Industrialisasi besar-besaran sebenarnya tidak hanya
memberikan dampak positif bagi perekonomian negara. Namun, Industrialisasi juga
memberikan dampak berupa semakin terbatasnya sumber daya dan kerusakaan pada
lingkungan. Kerusakan lingkungan di China disebabkan karena Industrialisasi
yang tidak hanya terjadi di perkotaan melainkan di pedesaan juga. Sehingga
kerusakan lingkungan di China sebenarnya telah menyebar ke berbagai daerah di
China.
Sejak tahun 1980an di China telah mengalami perkembangan
industrialsisasi yang pesat. Hal ini menyebabkan polusi udara yang parah dan
degradasi hutan. Selain itu masalah limbah industri juga menjadi masalah karena
tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan tetapi juga membahayakan
masyarakat sekitar perusahaan. Beberapa limbah pabrik seperti pabrik
bahan-bahan kimia dapat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar pabrik.
Banyak masyarakat yang memprotes pengusaha yang mendirikan
di daerahnya. Sehingga dibuat sebuah aturan bahwa batas jarak antara perusahaan
dan perkampungan warga harus sekitar 800 m. Namun, banyak perusahaan yang
melanggarnya. Masyarakat protes terhadap pendirian perusahaan yang melanggar
aturan tersebut karena dapat membahayakan mereka dan menyebabkan beberapa
penyakit berbahaya seperti kanker. Namun hal tersebut tidak diperhatikan oleh
pemerintah setempat. Sehingga dampaknya tingkat kematian akibat limbah pabrik
semakin tinggi di China.
Selain itu, limbah-limbah yang dihasilkan tidak hanya
dihasilkan oleh perusahaan, tetapi juga oleh negara lain diluar China seperti
Amerika serikat, Australia, dan Jepang. Limbah-limbah tersebut berupa perangkat
komputer maupun gadget lainnya yang sudah tidak terpakai lagi. Dan dari limbah-limbah
tersebut, masyarakat mengolahnya kembali untuk diproduksi kembali oleh
perusahaan. Banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa limbah-limbah tersebut
sebenarnya dapat membahayakan
kesehatan mereka.
Latar
belakang
Parti
Komunis China (CCP) menformulakan dasar ekonominya sebagai
sesuatu yang sosialis
'dengan karekter China'. Dimulai dengan tahun 1978 kepemimpinan China telah mereformasikan
sektor ekonominya daripada suatu yang berasaskan sistem ekonomi kawasan pusat
ala Soviet kepada suatu yang lebih kapitalis akan tetapi masih di bawah
kawalan politik CCP. Kearah ini pentadbiran menukar ke sistem responsibiliti
para keluaga dalam pertanian
dalam penggantian sistem lama yang berasaskan penggabunggan, menambah kuasa
pegawai tempatan dan pengurus kilang dalam industri, dan membenarkan pelbagai
pengusahawanan dalam servis dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi kepada perdagangan dan
pelaburan luar. Kawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini telah mewujudkan
penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis kepada sistem ekonomi campuran komunis dan kapitalis.
Kerajaan PRC tidak suka
menekankan kesamarataan apabila ia mula membangunkan ekonominya, sebaliknya ia
menekankan kenaikan taraf pendapatan peribadi dan kebolehan membuat pembelian
dan mewujudkan sistem-sistem pengurusan baru untuk meningkatkan produktiviti.
Kerajaan juga mengfokus kepada perdagangan antarabangsa sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan sektor ekonomi, dengan ini ia mewujudkan lebih daripada
2,000 Zon Ekonomi Khas (SEZ) dimana undang-undang mengawal
pelaburan telah dilonggarkan untuk menarik pelabur asing. Hasilnya adalah KDNK
per kapita yang bertambah empat kali ganda sejak tahun 1978. Pada tahun 1999 pula, dengan jumlah penduduk 1.25 bilion dan
KDNK yang hanya AS$3,800 per kapita, PRC menjadi ekonomi keenam terbesar di
dunia dalam pertukaran wang asing dan ketiga terbesar di dunia selepas Kesatuan Eropah
dan Amerika
Syarikat daripada segi kuasa pembelian. Purata pendapatan biasa
seorang pekerja China adalah AS$1,300. Perkembangan ekonomi negara ini pula
dikatakan adalah terpantas di dunia, dengan pertumbuhan mencecah 8% setiap
tahun mengikut statistik kerajaannya. Ini menjadikan China sebagai fokus utama
dunia pada masa kini dengan hampir kesemua negara, termasuk negara Barat yang
mengritik China, ingin sekali menjalinkan hubungan perdagangan dengannya. China
kini adalah ahli Pertubuhan Perdagangan Sedunia (WTO).
Tanah besar China mendapat
reputasi sebagai tempat yang berkos rendah untuk menjalankan aktiviti perkilangan,
dan ketiadaan persatuan sekerja amat menarik bagi pengurus-pengurus syarikat
asing. Seorang pekerja tanpa kemahiran di sebuah kilang China di kawasan
kampung menelan belanja yang serendah kurang daripada AS$1/jam, amat kurang
berbanding AS$/jam di Amerika Syarikat.
Pekerja-pekerja China ini seringkali terpaksa berkerja teruk di kawasan
berbahaya dan mudah ditindas majikan kerana tiada undang-undang dan persatuan
sekerja yang boleh melindungi hak mereka.
Kos rendah bahan mentah
merupakan satu lagi aspek ekonomi China. Ini disebabkan persekitaran kompetitif
yang menyebabkan hasil berlebihan yang turut menurunkan kos pembelian bahan
mentah. Ada juga kewujudan kawalan harga dan jaminan sumber-sumber yang tinggal
daripada sistem ekonomi lama berasaskan Soviet. Apabila negara terus
menswastakan syarikat-syarikat miliknya dan pekerja berpindah ke sektor yang
lebih menguntungkan, deflationary effect ini akan terus menambahkan
tekanan keatas harga dalam ekonomi.
Insentif-insentif
cukai turut diberikan sebagai bantuan kewangan kepada sektor
perkilangan di China, sama ada untuk barangan eksport ataupun barangan untuk
pasaran tempatan. China cuba mengharmonikan sistem cukai dan duti yang ia
meletakkan keatas kedua-dua pelabur asing dan pengusaha tempatan. Sebagai
hasil, potongan cukai dan duti
istimewa yang dinikmati pengeksport di zon ekonomi khas dan bandar persisiran
pantai akan dilihat semula. Eksport China ke Amerika Syarikat adalah AS$125
bilion pada tahun 2002 manakala eksport Amerika
ke China hanyalah sebanyak AS$19 juta sahaja. Perbezaan jurang yang besar ini
meningkatkan kemarahan Amerika Syarikat, akan tetapi bukan salah China yang
eksportnya murah dan lebih berkualiti daripada barangan buatan Amerika. Amerika
sendiri membeli lebih daripada ia membuat dan sekalipun rakyat China ingin
membeli barangan buatan Amerika, mereka tidak dapat melalukan sedemikian kerana
harga barangan Amerika terlalu tinggi. Amerika seringkali mendakwa bahawa kadar tukaran wang asing dolar
Amerika dan renminbi China yang kononnya tidak
adil dan berat sebelah kepada China kerana China mengikat ia kepada kadar tetap
lapan renminbi kepada satu dolar. Pada tarikh 21hb Julai 2005, Bank Rakyat China mengumumkan bahawa ia akan membenarkan mata
wang renminbi ditentukan oleh pasaran, dan membenarkan kenaikan 0.3% sehari.
Eksport negara China ke Amerika Syarikat semakin naik 20% setiap tahun, jauh
lebih cepat daripada eksport Amerika ke China. Dengan pemansuhan kuota tekstil,
China sudah tentu akan menguasai sebahagian besar pasaran baju dunia.
Pada tahun 2003, KDNK China dalam konteks kuasa
pembelian mencapai AS$6.4 trilion, menjadi kedua terbesar di dunia.
Dengan menggunakan pengiraan konvensional, ia dirangka pada tangga keenam.
Dengan penduduknya yang padat ini masih memberikan KDNK per kapita yang
sebanyak AS$ 5,000, atau 1/7 daripada Amerika Syarikat. Laporan rasmi kadar
pertumbuhan pada tahun 2003 adalah 9.1%. Ia
dianggarkan oleh perisik Amerika CIA pada tahun 2002 pertanian menyumbang sebanyak 14.5%
GNP China dan sektor perindustrian dan pembinaan pula 51.7% dan perkhidmatan
33.8%. Purata pendapatan luar bandar adalah satu pertiga daripada di dalam
bandar, jurang yang semakin membesar dalam dekad kebelakangan ini.
Oleh sebab saiznya yang
amat luas dan budaya yang amat panjang
sejarahnya, China mempunyai tradisi sebagai sebuah negara kuasa ekonomi. Dalam
kata Ming
Zeng,
profesor pengurusan di Shanghai, Dalam sesetengah statistik,
pada penghujung abad ke-16 sekalipun, China mempunyai satu pertiga KDNK. Amerika Syarikat
yang gagah pada masa kini pula hanya mempunyai 20%. Jadi, jika anda membuat
perbandingan sejarah ini, tiga atau empat ratus tahun terdahulu, China tentulah
kuasa terbesar dunia. Percubaan mewujudkan semula keadaan yang menbanggakan ini
sudah tentu adalah salah suatu matlamat orang China.
Maka tidak hairanlah fenomena kebanjiran orang bukan China dunia yang lain mahu
mempelajari Bahasa Cina
ini dan kegerunan Amerika dan Barat terhadap China secara amnya berlaku pada
senario politik dunia pada hari ini.
Akan tetapi, jurang
pengagihan kekayaan diantara persisiran pantai dan kawasan pendalaman China
masih amat besar sekali. Untuk menandingi keadaan yang berpotensi mengundang
bahaya ini, kerajaan melaksanakan strategi Pembangunan Bahagian Barat China pada tahun 2000, Pembangunan Semula China Timur Laut
pada tahun 2003, dan Kenaikan Kawasan China Tengah pada tahun 2004,
kesemuanya bertujuan membantu kawasan pendalaman China turut membangun bersama.
D.
Para Pelaku Ekonomi
Para pelaku atau aktor banyak sekali jumlahnya dalam seluruh kegiatan ekonomi ini. Namun, sekalipun jumlah subyek-subyek ekonomi itu banyak sehingga tidak mungkin terhitung lagi, pada hakekatnya mereka itu hanya terbagi menjadi 2 kelompok saja dengan dua cara pembagian pula.
Pembagian yang
pertama,
bahwa para pelaku di dalam
kegiatan ekonomi dibagi menjadi dua yaitu :
- Kaum produsen yaitu mereka yang di dalam suatu proses perekonomian berfungsi sebagai pihak yang menyediakan barang dan jasa.
- Kaum konsumen yaitu para pemakai barang dan jasa yamg dihasilkan oleh kaum produsen.
Kedua pihak ini adalah dua
pihak yang serentak harus ada dalam setiap perekonomian. Dalam suatu
perekonomian akan timbul suatu jabatan rangkap artinya mungkin saja atau bahkan
mungkin sekali seseorang menjadi produsen dan konsumen sekaligus. Misalkan
seseorang pembuat sepatu adalah seorang produsen tetapi ia pun juga seorang
konsumen sebab ia perlu makan, pakaian dan sebagainya.
Satu-satunya pihak yang
tidak dapat melakukan konsumsi adalah business. Setiap business apapun
bentuknya dapat dan pasti melakukan produksi, tetapi tidak dapat melakukan
konsumsi, yang dapat dilakukan disamping produksi adalah melakukan investasi
(investmen). Direktur business, manajer dan karyawan dapat mengkonsumsi untuk
keperluan hidupnya sehari-hari, tetapi yang mengkonsumsi adalah
individu-individu, dan bukan businessnya.
Pembagian yang kedua
pembagian pelaku-pelaku
kegiatan ekonomi ke dalam dua pihak yang lain yaitu :
Pemerintah.
Pemerintah merupakan
penguasa (authority) di dalam perekonomian. Bentuk-bentuk kekuasaan pemerintah
di lapangan perokonomian , seperti yang dikemukakan Meade adalah sebagai
berikut :
- Banking System (Sistem Perbankan) atau Monetary Authority (Penguasa Moneter). Adalah lembaga-lembaga yang bertugas untuk menetapkan dan mengendalikan banyaknya uang yang beredar di dalam masyarakat.
- Fiscal Authority (Penguasa Fiskal). adalah bentuk kekuasaan pemerintah yang berhubungan dengan masalah perpajakan. Yang dimaksud dengan istilah penguasa fiskal adalah semua lembaga pusat maupun daerah yang bertugas untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran dana-dana pemerintah.
- Comercial Authority (penguasa Perdagangan)., yaitu suatu bentuk kekuasaaan pemerintah mengatur lalu lintas perdagangan , misalnya pengatur ekspor, impor, jenis barang dagangan, pengaturan para pedagang dan lain-lainnya.
- Exchange Controll (Pengendali Devisa), adalah kekuasaan pemerintah yang bertanggung jawab atau yang mengatur pelembagaan serta bekerjanya setiap kontrol atau pengendalian pemerintah atas pembayaran-pembayaran yang dilakukan oleh suatu daerah.
Swasta
Pihak swasta diperkenankan untuk melakukan apapun, untuk memenuhi kebutuhan serta untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya (laba maksimum atau maximum profit), dalam usaha sekedar tidak menyalahi kekuasaan pemerintah dan menggangu kepentingan umum.
Barang dan Jasa
Barang adalah setiap benda yang dibutuhkan manusia karena berguna atau bermanfaat (useful).
Barang berguna bagi manusia karena beberapa sebab, yaitu :
- Form Utilty (berguna karena bentuknya). Maksudnya adalah bahwa sesuatu barang itu menjadi berguna bagi manusia sebab bentuknya memenuhi syarat,atau sesuatu benda menjadi berguna bagi manusia setelah bentuknya diubah untuk disesuaikan dengan keadaan.
- Time Utility (berguna karena waktu) bahwa sesuatu barang manjadi bermanfaat bagi manusia karena segera digunakan atau karena dsimpan terlebih dahulu untuk nanti digunakan pada saat yang tepat .
- Place Utility (berguna karena tempatnya) artinya sesuatu barang mejadi bermanfaat bagi manusia karena tempatnya atau karena sudah dipindahkan tempatnya.
- Own Utility (berguna karena kepemilikannya) artinya sesuatu barang mejadi bermanfaat bagi manusia karena barang tersebut dimiliki dan tidak lagi (atau : kurang ) berguna jika tidak dimiliki
- Element Utilty (Berguna karena unsurnya). Misalnya, tanah di Kalimantan Barat yang amat besar kadar humusnya, tanah di Saudi Arabia yang mengandung emas hitam atau emas cair atau minyak tanah.
Barang dibagi menjadi tiga
yaitu :
Pembagian barang menurut
penyediannya dibagi menadi dua yaitu :
- Barang-barang bebas (Free Goods) yaitu barang-barang yang tersedia berlimpah-limpah, dan setiap orang dapat memperolehnya dengan bebas dengan cara yang terlampau mudah.
- Barang-barang ekonomi (Economic Goods) yaitu barang-barang yang penyediaanya relatif jarang atau langka (scarce)
Pembagian barang menurut
daya tahannya di bagi menjadi :
- Barang-barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang bisa dipakai lebih dari sekali.
- Barang-barang tidak tahan lama (perishable goods atau non durable goods) adalah barang-barang yang akan segera lenyap atau habis dengan sekali pakai saja.
Pembagian barang menurut
penggunanya di bagi menjadi dua pula yaitu :
- Barang-barang konsumsi (consumption goods) adalah barang-barang yang langsung dapat dipakai atau dinikmati.
- Barang-barang investasi (Investment goods) adalah barang-barang yang hanya dapat dinikmati hasilnya; jadi bukan barang itu sendirilah yang dinikmati, melainkan hasilnya.
Barang (goods) dan jasa
(service). Jasa (service) adalah tidakan-tindakan ekonomis, yang
dilakukan oleh individu-individu maupun oleh bisnis serta mampu memenuhi
kebutuhan manusia. Untuk selanjutnya dan pada umumnya di beberapa literatur
menyebutkan good berarti di dalamnya termasuk barang jasa Perbedaan baran dan
jasa adalah :
v Perbedaan
Teknis
Ø Barang
berwujud dan jasa tidak berwujud
v Perbedaan
ekonomi
Barang terdapat tenggang
waktu antara produksi dan konsumsi sedangkan jasa tida ada tenggang waktu
antara produksi dan konsumsi
Perkembangan
Strategi Dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi China
A.
Macam - Macam
Strategi Pembangunan Pembangunan Ekonomi
Dalam
mempelajari perekonomian suatu Negara, salah satu konsep yang penting untuk
diperhatikan yaitu mengetahui strategi pembangunan ekonomi. menurut Suroso (
1993 ) strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan
pemilihan atas factor –
factor
( variable ) yang akan dijadikan factor / variabel utama yang menjadi penentu
jalannya proses pertumbuhan. adapun beberapa strategi pembangunan ekonomi
yaitu :
1.Strategi pertumbuhan
Adapun
inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
Strategi
pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah ( trickle – down
– effect ) pendistribusian kembali.
Jika
terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan syarat
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik
paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang
terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam. 2.
2.strategi dengan pembangunan
pemerataan
Inti
dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan
melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan
perencanaan induk, dan paket program terpadu. 3.
3.strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan
kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun
1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari
konsep strategi tergantungan adalah :
Kemiskinan
di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya. oleh karena itu
jika suatu Negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan
ekonomi, Negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada
usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. langkah yang dapat
ditempuh diantaranya adalah : meningkatkan produksi nasional yang disertai
dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintaiproduk
nasional, dan sejenisnya.
Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari
dengan
mengatakan “…….
Teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya telah mnjadi
semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun
masyarakat sendiri (Self Development). sebab selalu akan gampang sekali bagai
kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara
pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri
dibiarkan saja
…….”
(Kothari dalam Ismid Hadad, 1980).
4.strategi yang berwawasan ruang
Strategi
ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab
– sebab
kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju
dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects)
lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah
kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah,
bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan
tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam
jangka panjang.
5.strategi
pendekatan kebutuhan pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi
kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi
Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan
pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat
kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya
usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan
pokok dan sejenisnya
Pada
prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan
sangat di pengaruhi oleh pertanyaan “apa tujuan yang hendak dicapai?”
jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan di pergunakan.
jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan di pergunakan.
Ada 4 faktor yang
memperngaruhi strategi pembangunan :
1. Sumber Daya Alam ( SDA
), SDA adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi,
jika SDA mencukupi dan di manfaatkan sebaik-baiknya, pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi suatu Negara akan cepat.
2. Sumber Daya Manusia (
SDM ), SDM merupakan salah satu faktor berikutnyayang sangat penting untuk
pembangunan ekonomi, jikasemakin baik SDM, makan akan semakin cepat jalannya
suatu pembangunan.
3. Tenaga Ahli, disini
tenaga ahli bisa di samakan dengan SDM, tetapi tenaga ahli adalah SDM yang
dilatih dan di didik sehingga lebih mempunyai skill dan keterampilan.
Faktor-Faktor
Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Cina
Perubahan
cara berpikir
Perubahan
cara berpikir masyarakat China setelah transformasi ekonomiyang dilakukan Deng
Xiao Ping tahun 1978 merupakan tahapan penting darikeberhasilan ekonomi China
sekarang. Perubahan pola pikir masyarakat Chinayang penting di antaranya adalah
”menjadi kaya merupakan hak kaum sosialis dan kemiskinan bukan bagian dari
sosialisme”. Oleh karena itu, tahun 1980, saat China mengembangkan wilayah
Shenzhen sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Penanganan
Korupsi
Sama
seperti di Indonesia, China pun sebelumnya memiliki penyakit kronis, yakni
praktik korupsi. Namun, hal itu secara perlahan bisa diatasi denganmemberikan
shock therapy melalui penerapan hukuman mati bagi koruptorberat. Cara lain yang
ditempuh China, adalah dengan menempatkan para pejabat pemerintah yang
sudah lama dan berpotensi melakukan korupsi ke posisi yang tinggi, tetapi tidak
strategis. Posisinya, kemudian digantikan oleh orang-orang muda yang energik
dan inovatif.
Reformasi
Ekonomi
Kunci
keberhasilan pembangunan ekonomi China paling tidak karena tigaaspek. Pertama,
visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solidmelalui program
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang berkesinambungan.Kedua, strategi
pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, kemajuan ekonomiChina antara lain
karena ditopang birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotoriPartai Komunis
China (PKC). Selain itu, produktivitas sumber daya manusia diChina sangat
tinggi yang berakar pada nilai-nilai utama bangsa China yangmenekankan pada
ketekunan, kerajinan, hemat, inovatif, disiplin yang tinggi,serta peran warga
negara asing keturunan China (huakio). Hal itu semua menjadifaktor pendukung
yang sangat positif majunya pembangunan China.Sistem politik dan Pemerintah
China lebih mengedepankan statecapitalism
ketimbang market capitalism yang dilandasi secara kuat oleh semangat
pragmatisme dalam mewujudkan tujuan pembangunannya
Sedangkan
negara atau pemerintah serta PKC sangat dominan dalam pengembangan,
pengalokasian, serta pengelolaan sumber-sumber alam dan keuangan dalam kegiatan
perekonomian nasional ataupun internasional. BUMN China merupakan tulang
punggung berbagai aktivitas ekonomi tersebut. DiChina, produk komoditas utama
tetap diproteksi negara meskipun ada tuntutanagar patuh pada ketentuan
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
C. Strategi Pembangunan Ekonomi Di China
Produktivitas
sumber daya manusia di China sangat tinggi yang berakar pada nilai-nilai utama
bangsa China yang menekankan pada ketekunan, kerajinan, hemat, inovatif,
disiplin yang tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China (huakio).
Hal itu semua menjadi faktor pendukung yang sangat positif majunya pembangunan
China.
METODE PERENCANAAN PEMBANGUNAN CHINA
Penerapan
Rencana Pembangunan Lima Tahun
Sejak
tahun 1953-1957, China telah merumuskan strategi pembangunan lima tahunan. Di
China, strategi pembangunan selalu dibahas, dievaluasi, dan diperkokoh setiap
tahun dalam Kongres Nasional Partai Komunis dengan memerhatikan dinamika dan
tantangan perkembangan domestik dan dunia. Tahun 2010, merupakan akhir dari
pelaksanaan Repelita ke-11 China.
Repelita
itu dijalankan dengan tetap bertumpu dan diarahkan pada pencapaian visi dan
tujuan pembangunan tahun 2050 di mana China sudah harus menjadi negara maju.
Perencanaan pembangunan nasional China tak bisa dilepaskan dari peran Komisi
Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform
Commission/NDRC). NDRC adalah lembaga superministry yang diberi kewenangan
menjabarkan visi, misi, dan kebijakan PKC ke dalam perencanaan pembangunan
nasional sekaligus memberikan petunjuk/arah bagi berbagai program dan strategi
pembangunan ekonomi China, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Perencanaan dan program kementerian-kementerian lain serta pemerintah daerah
harus mengacu pada perencanaan NDRC tersebut. Hal tersebut juga ditopang
kebijakan penempatan para pejabat PKC (komisaris) di beberapa jenjang
manajemen, baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, ataupun
universitas pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menjamin dan mengawasi
visi dan program pembangunan nasional agar tidak menyimpang dari garis grand
strategy nasional.
D. PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DI NEGARA CHINA
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang bersinambung yang mencakup
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber
daya dalam mengendalikan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu dalam jangka waktu agar mencapai tujuan-tujuan pada masa yang
akan datang. Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita bangsa
Indonesia. Pembangunan juga dipandang sebagai peningkatan pertumbuhan ekonomi
disertai keadilan sosial secara sadar. Pembangunan (development) secara umum
menganut tiga paradigma, yaitu pertumbuhan (growth), perbaikan
(improvement), dan perubahan (change). Sebagai suatu proses, maka pembangunan
masyarakat tidak terlepas dari aspek manajemen yang menanganinya. Dalam suatu
proses manajemen yang umum akan meliputi aspek perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Perencanaan (planning) ditinjau dari segi sistem menurut
Chadwick (1978) merupakan suatu proses yang bertingkat yang dapat mengontrol
suatu susunan kegiatan dimana urutan proses pekerjaan harus dilakukan.
SKALA WAKTU PERENCANAAN PEMBANGUNAN CHINA
China
Sebelum Reformasi
China dipimpin oleh Mao
Zedong, inti strategi pembangunan Cina di masa Mao, mirip dengan strategi yang
dilaksanakan oleh Uni Sovyet: alat-alat produksi dinasionalisasi sebagai milik
negara, perencanaan komando terpusat, pembangunan industri-industri berat,
perlindungan keamanan tanpa hak-hak politik buruh dan petani, penindasan
terhadap level konsumsi buruh dan petani untuk memaksimalkan potensi kelebihan
ekonomi, dan konversi kelebihan ekonomi ke dalam investasi tingkat tinggi di
bidang manufaktur, dan industri. Dengan jumlah populasi petani yang sangat
besar, kolektivisasi pertanian pedesaan menjadi komponen sentral pembangunan
Cina. Ekonom Martin Hart-Landsberg dan Paul Burkett, menulis, antara tahun 1953
hingga berakhirnya eraMao, output industri Cina meningkat rata-rata 11 persen
per tahun pencapaian ini diraih tanpa ketergantungan terhadap investasi asing.
Di bidang pertanian, sebagai dampak dari penerapan sistem komune pedesaan,
Adapun di bidang pendidikan, pemerintah membangun sarana pendidikan massal, dan
petani Cina memiliki akses yang sangat luas terhadap pendidikan dari tingkat
dasar hingga perguruan tinggi. Di bawah Mao, polarisasi sosial yang ekstrim
antara si kaya dan si miskin, yang menjadi gambaran abadi struktur sosial
pra-revolusi 1949, melenyap. Takheran jika Harry Magdoff dan John Bellamy
Foster, menyimpulkan, pada akhir1970-an, Cina sukses membangun struktur
masyarakat yang paling egaliter didunia dalam pengertian distribusi pendapatan
dan pemenuhan akan kebutuhan dasar. Hal tersebut bukan berarti pembangunan di
bawah Mao tidak bermasalah.
Era
Reformasi Ekonomi
Deng
meluncurkan kebijakan yang disebutnya “Sosialisme Pasar”. Pada kesempatan lain,
ia menyebut kebijakannya sebagai “Sosialis medengan karateristik Cina.” Melalui
kebijakan ini, ia berpendapat Cina akan sanggup keluar dari kungkungan
keterbelakangan dan kemelarataan yang menimpanya. Apapun namanya, dalam Third
Plenum Partai Komunis Cina, pada Desember 1979, dicapai keputusan untuk
menggunakan kekuatan pasar dalam menggerakkan mesin ekonomi. Untuk itu, ada
tiga kebijakan utama yang dicanangkannya, di masa-masa
awal kepemimpinannya. Pertama, pada awal 1979, di kota-kota tertentu
pemerintah mempromosikan sosialisme pasar guna menciptakan pasar kerja.
Pertimbangannya, tanpa kebebasan untuk mengalokasikan “sumberdaya kerja”Upaya
penghancuran kekuatan serikat ini, berlanjut pada 1983, ketika pemerintah
memutuskan agar perusahaan negara menggaji buruh baru di atas basis kontrak,
tanpa jaminan kerja dan kesejahteraan yang selama ini dinikmati oleh buruh
perusahaan negara. Hasilnya, pada akhir 1987, perusahaan Negara Cina (China’s
state pemerintah kemudian menetapkan empat zona khusus ekonomi di sepanjang
pesisir selatan provinsi Guangdong dan Fujian, bagi investor asing. Deng
berargumen, kehadiran investorasing akan membantu menciptakan lapangan
pekerjaan baru dan membawa masuk teknologi baru, sekaligus menjadi “sekolah”
tempat belajar tentang bagaimana mengoperasikan ekonomi pasar. Kebijakan ini
kemudian disusul dengan serangkaian kebijakan lain pada 1983 untuk merangsang
lebih banyakinvestasi asing langsung masuk, dengan cara menghapuskan
pembatasan-pembatasan yang membatasi investor asing untuk melakukan usaha
bersamadengan investor domestik, dan juga untuk memuluskan jalan bagi kepemilikaninvestor
asing. Langkah ketiga, dalam proses awal reformasi ekonomi ini adalah
perintahagar dibubarkannya sistem produksi kolektif dibentuknya system produksi
berbasis rumah tangga sebagai ganti sistem produksi berbasis kolektif.
China
di Masa Sekarang
Pertumbuhan
ekonomi China sejak reformasi ekonomi terus meningkat,melebihi Macan Asia
Timur, yaitu Hongkong, Singapore, Korea Selatan, dan Taiwan. Para ekonom
memperkirakan Produk Domestik Bruto China tumbuhsebesar 9,5 persen per tahun
dari 1978 hingga 2005. Sejak awal reformasi yangdilakukan Deng Xiaoping, PDB
China telah meningkat sepuluh kali lipat.
Pertumbuhan
Produk Domestik Bruto China 1960 2009Sumber : Bank Dunia. Kini di bawah
pimpinan Hu Jintao, Cina terlihat bergerak ke arah yang lebih terbuka dan reform-oriented.
Para pengamat menilai pemerintah lebih egaliter dan banyak membuat kebijakan
yang populis. Pemerintah meningkatkan subsisdi dan memperhatikan sektor
kesehatan, menghentikan privatisasi, dan mengadopsi kebijakan moneter longgar.
KRITIKAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN CHINA
China
masih menghadapi berbagai kendala seperti daya beli konsumen yang masih rendah,
sehingga permintaan produk-produk dipasaran ti- dak meningkat. Selain itu
struktur ekonomi pasar yang dibangun masih belum dilaksanakan secara rasional
karena distor si yang dialami sebagai akibat dari peng awasan pemerintah yang
cukup ketat.
Persoalan
lain adalah kesenjangan pendapatan penduduk antar wilayah di China makin
melebar sebagai akibat pembangunan yang cepat, terutama san- gat terasa atara
wilayah pantai timur Chi- na yang semakin maju dengan wilayah pedalaman (Barat
dan Tengah) yang masih tertinggal. Selain itu ada Enam masalah besar yang
menghadang Cina saat ini, yaitu:
1.
transisi yang tidak lengkap,
2.
lingkungan yang rusak,
3.
tak ada sumber pendapatan yang tetap,
4.
melebarnya jurang kaya dan miskin,
5.
tidak cukup persediaan makan,
6.
dan sengketa perdagangan dengan negara-negara lain.
Enam
masalah itu sebenarnya tidak khas Cina, banyak negara sedangberkembang juga
menghadapi masalah-masalah itu. Ada masalah lain yangsifatnya jangka panjang,
dan ini menyangkut hal-hal yang sifatnya mendasar. Dikatakan, tahun 2020 Cina
akan mengalami kekurangan tanah, modal maupun buruh terdidik. Belum lagi masalah-masalah
berat yang muncul bila nanti Cina benar-benar telah terintegrasi dengan sistem
perdagangan internasional dibawah WTO.
Peta
Perekonomian China
A.
Keadaan Geografis China
RRC
ialah Republik Rakyat Cina yang sering kita kenal dengan sebutan Cina. RRC
adalah negara dengan penduduk terbanyak di dunia lho, yakni lebih dari 1,3
miliar jiwa. Wow, sesuai tidak ya dengan luas geografinya?
RRC
adalah negara terbesar se-Asia Timur, dan terluas ketiga di dunia setelah Rusia
dan Kanada. Luas wilayahnya ialah 9.600.000 kilometer kuadrat. Dalam
per-kilometer persegi diisi oleh 125 jiwa, Sobat Orbit. Wuih, padat sekali!
Letak
astronomis Cina berada pada 18 hingga 54 derajat Lintang Utara dan 73 hingga
135 derajat Bujur Timur. Hal ini membuat Cina memiliki dua iklim yang berbeda,
yakni iklim sedang atau tepid di bagian Utara dan subtropis di bagian Selatan.
Iklim
sedang atau tepid terletak di antara tropika dan lingkaran kutub dengan
perubahan musim antara musim panas dan musim dingin biasa sejuk. Sementara
iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dari alam seperti badai, hujan salju,
atau tornado, sebab memiliki empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim
gugur, dan musim dingin.
Wilayah
di Cina Utara relatif datar dan tanahnya berdebu, sedangkan Cina Selatan wilayahnya
relatif kasar dan banyak pegunungan. Salah satu titik tertinggi di Cina ialah
Gunung Everest, pegunungan Himalaya, sementara di Cina Utara terdapat bentang
daratan yang kering dari gurun seperti Gurun Gobi.
Menurut
Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi merupakan sumber utama badai
debu yang mempengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea
dan Jepang. Bahkan, pasir dari kawasan utara di Cina ini telah dilaporkan
sampai ke pantai barat Amerika Serikat.
Badai
debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Cina, karena kemarau panjang dan
pertanian yang rendah.
B. MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian utama penduduk
Cina adalah pertanian. Jenis tanaman yang banyak diusahakan adalah padi,
jagung, gandum, teh, kapas, dan tebu. Cina terkenal sebagai negara peternak
ulat sutra dan penghasil bahan baku sutra terbaik di dunia. Cina juga memiliki
cadangan mineral dalam jumlah besar, seperti batu bara, grafit, titanium, dan
tungsten. Dalam aktivitas sehari-hari, penduduk Cina menggunakan mata uang
Yuan.
Ada yang
berpendapat Budaya Masyarakat Negara
Cina dalam hal mencari mata pencaharian hidup sebagian besar adalah Berdagang
dan selalu bersaing secara bersama sama dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk
bertahan hidup, maka dari itu Ekonomi Negara cina sangat Maju dan Berkembang
sekali secara Mendunia padahal Penduduk di Negara Cina Berjumlah lebih
dari 2 Milyar yang jumalh penduduk Terbesar di Dunia, ini adalah sesuatu yang
sangat di banggakan karena dengan jumlah penduduk sebanyak itu tapi Ekonomi di
Negara Cina sangat Maju sekali, sekarang Perekonomian Dunia Dapat Di Kuasai
Oleh Negara Cina di berbagai Belahan dunia.
Pertanian:
1. Sektor pertanian sudah dikerjakan dengan menggunakan teknologi tinggi.
2. Daerah pertaniannya meliputi: Padi di selatan Peg. Qinling, Guangdong, Guangxi dan Yunnan. Gandum di sekitar S. Huang dan Cekungan Tarim.
3. Hasil pertaniannya terdiri dari: Padi, gandum, kapas, jagung, murbei, bit gula dan tebu.
Peternakan
Daerah peternakannya meliputi: Cina Utara dan Barat.
Pertambangan
Daerah pertambangan meliputi: Biji besi terbesar terdapat di Anshan, Daye Bautou, dan Lungyan. Batubara berada di utara S. Yangtse. Minyak bumi terdapat di jungaria dan lembah Tsaidam.
Industri
daerah industrinya meliputi: Shanghai, Beijing dan Tianjin.
Hasil industrinya terdiri dari :Sepeda, radio, mesin jahit dan jam.
Perdagangan
Ekspor: tekstil, teh dan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Impor: mesin, barang-barang logam, kapas, biji-bijian dan pupuk.
1. Sektor pertanian sudah dikerjakan dengan menggunakan teknologi tinggi.
2. Daerah pertaniannya meliputi: Padi di selatan Peg. Qinling, Guangdong, Guangxi dan Yunnan. Gandum di sekitar S. Huang dan Cekungan Tarim.
3. Hasil pertaniannya terdiri dari: Padi, gandum, kapas, jagung, murbei, bit gula dan tebu.
Peternakan
Daerah peternakannya meliputi: Cina Utara dan Barat.
Pertambangan
Daerah pertambangan meliputi: Biji besi terbesar terdapat di Anshan, Daye Bautou, dan Lungyan. Batubara berada di utara S. Yangtse. Minyak bumi terdapat di jungaria dan lembah Tsaidam.
Industri
daerah industrinya meliputi: Shanghai, Beijing dan Tianjin.
Hasil industrinya terdiri dari :Sepeda, radio, mesin jahit dan jam.
Perdagangan
Ekspor: tekstil, teh dan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Impor: mesin, barang-barang logam, kapas, biji-bijian dan pupuk.
C.Sumber
Daya Manusia
Sumber daya manusia China, selain
sangat produktif juga sangat kreatif dan inovatif, sehingga bisa mengikuti dan
mengembangkan teknologi dan membuat barang-barang dengan cara yang lebih
murah.